Perjuangan Menjadi Bidan di Pelosok Talang Anau Sumatera Barat

Jika berbicara mengenai bidan, bisa dibilang ini merupakan profesi yang mulia. Saya sendiri memiliki pengalaman melahirkan yang dibantu oleh bidan.. Entah sudah berapa nyawa yang dilahirkan dengan selamat ke dunia ini oleh tangan-tangan bidan.

Bukan hanya membantu persalinan saja, tapi bidan juga memiliki tugas untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu selama menjalani masa kehamilan. Apalagi bagi bidan yang ditempatkan di desa dan daerah pelosok, mereka punya tanggung jawab dan tugas yang lebih banyak lagi.


Biasanya bukan hanya membantu persalinan saja, tapi bidan yang berada di di desa kerap kali menangani berbagai keluhan penyakit dari masyarakat, sehingga tugasnya jadi mirip sama dokter. Seperti yang kita tahu pelosok dan perbatasan bukan hanya menjadi daerah yang sulit akses, melainkan juga segala sarana serba terbatas.

Beradaptasi dengan kehidupan yang jauh dari ideal adalah tantangan sendiri, belum lagi jika masyarakat sekitar sulit menerima kehadiran orang asing di tengah-tengah lingkungan mereka.

Dedikasi Hardinisa Syamitri, Bidan Muda Sahabat Lansia Luak Bega

Adalah Hardinisa Syamitri atau biasanya akrab dipanggil dengan bidan Icha, sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapat amanat untuk bertugas dari pemerintah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang ditugaskan di Jorong Luak Bega, Nagari Talang Anau, Kecamatan Gunuang Omeh, Limapuluh Kota, Sumatera Barat pada tahun 2006.

Dedikasi Hardinisa Syamitri,
Bidan Muda Sahabat Lansia Luak Bega

Daerah tempatnya bertugas bisa dikatakan pelosok, belum ada listrik dan sinyal telekomunikasi. Jalan memang sudah ada, tapi saat hujan, jalanan akan berubah menjadi kubangan lumpur dan sulit untuk diakses. Jasa transportasi yang digunakan untuk menuju kesana hanya ada ojek. Bagi orang yang sudah terbiasa hidup di kota, menghadapi lingkungan baru, apalagi di pelosok tentu saja akan kaget.

Bukan hanya sulit untuk beradaptasi di tempat baru, bidan Icha juga harus menghadapi kenyataan jika masyarakat di sana ternyata tidak terlalu begitu menerima kehadiran dirinya. Kenapa? Karena masyarakat disana sudah terbiasa berobat kepada dukun.

Masyarakat Talang Anau saat melahirkan, mereka lebih percaya kepada dukun beranak daripada pengobatan medis. Hal ini, tak bisa kita salahkan sepenuhnya kepada masyarakat, bisa jadi karena sudah turun temurun dan tidak banyak fasilitas medis yang mereka dapatkan.

Sudah pasti Bidan Icha, harus bekerja lebih keras lagi untuk menyakinkan mereka dan mau menerima kehadirannya. Karena kehadiran Bidan Icha bertujuan agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan medis yang memadai.

Alasan lain bidan Icha sulit diterima, ternyata dia adalah tenaga medis pertama yang ditempatkan di lokasi tersebut.

Meskipun masyarakat sekitar tahu ada seorang bidan di lingkungan mereka, tapi tetap saja masyarakat masih memanggil dukun beranak untuk membantu proses melahirkan. Hati mana yang tidak miris melihat kenyataan ini…

Tak kenal, maka tak sayang inilah kondisi yang harus dihadapi bidan Icha. Perlahan tapi pasti, bidan Icha mulai mendekati masyarakat setempat, dimulai dengan mengikuti berbagai kegiatan masyarakat, hingga akhirnya mulai memberikan pencerahan kepada masyarakat.

Rangkul Dukun Beranak Jadi Partner dan Sahabat Lansia

Melihat kenyataan yang ada, jika masyarakat lebih percaya kepada dukun, tidak menjadikan bidan Icha lantas membenci dan menjauhi mereka. Justru sebaliknya dukun beranak yang dipercaya oleh warga dirangkul, dijadikan partner bahkan menjadi sahabat lansia.

Ketika warga menghadapi masalah, dan ketika dukun beranak tidak bisa menangani masalah tersebut, Bidan Icha hadir untuk menolong, dari sinilah akhirnya masyarakat mulai percaya dan menerima kehadiran Bidan Icha. Bisa dibilang, jika kita melakukan sesuatu dengan tulus, yakin dan ikhlas pasti hasilnya juga akan baik.

Begitu juga yang dialami oleh bidan Icha, dengan kesabaran dan ketekunannya, akhirnya dirinya bisa diterima. Meskipun awalnya ditolak, alih-alih mundur semangat Bidan Icha justru semakin menyala dan tidak gentar.

Tidak puas hanya sebagai bidan di sebuah kampung kecil yang berpenghuni sekitar 500 jiwa, Bidan Icha juga menyakinkan warga sebagai perpanjang tangan Dinas Kesehatan Kabupaten LimaPuluh Kota.

Bidan kelahiran 2 Mei 1984 ini, selanjutnya mulai melakukan pendekatan kepada para orangtua, karena warga lanjut usia disana rentan terkena penyakit degeneratif yang bisa membebani keluarga mereka.

Perubahan yang terjadi, tidak saja soal meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada Bidan, selanjutnya Bidan Icha membuat Senam sehat lanjut usia dan diberi nama Seroja, dimana para pesertanya adalah warga yang memasuki usia lanjut. Dalam perjalanannya, senam lansia itu memberikan manfaat yang luar biasa dalam upayanya menjaga kesehatan masyarakat.

Kegiatan Sehat Rohani dan Jasmani Para Lansia Talang Anau

Semenjak ada kegiatan Seroja, kesadaran masyarakat akan kesehatan jadi bertambah. Hal ini terlihat dengan jumlah warga yang berkunjung ke posyandu lansia terus meningkat. Selain itu Bidan Icha mendirikan grup qasidah rebana untuk warga setempat. 

Kegiatan Senam Sehat Jasmani dan Rohani (SEROJA)
Para Lansia di Talang Anau

Tak jarang untuk melaksanakan semua kegiatan tersebut, Bidan Icha harus merogoh koceknya sendiri. Di sisi lain Bidan Icha juga menyadari jika sebagian besar warga di Talang Anau berprofesi sebagai pembuat gula enau. Tapi, sayangnya para warga belum bekerja secara higienis.

Bidan Icha kemudian membina para pembuat gula enau lebih mengetahui tentang higienis produk, karena hasilnya pasti akan lebih baik, mudah diterima di pasar setempat dan harganya juga pasti lebih tinggi.

Karena kerja keras dari Bidan Icha, akhirnya pada tahun 2013 menjadi yang terbaik dalam Bidang Kesehatan melalui apresiasi SATU Indonesia Awards dari ASTRA.

Tentu saja apresiasi ini Bidan Icha banyak terbantu, pekerjaannya jauh lebih ringan dan tentu saja mendapatkan pembinaan berkelanjutan dari swasta dan bisa mewariskan semangat juang yang tinggi.

Well, dari kisah Bidan Icha ini kita bisa melihat nggak ada perjuangan yang sia-sia. Kesabaran, ketekunan dan keyakinan akan menghasilkan sebuah nikmat, dan hasil yang baik.


Tidak ada komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat