Harta, Tahta, dan Wanita : Perspektif Budaya Batak dalam Talkshow Bersama Ina Rachman

Karena lahir dan tinggal di lingkungan keluarga Betawi, jadinya sedikit banyak memahami adat, budaya dan kebiasaan yang ada. Dimana udah terbiasa kalau saat hari Raya Lebaran, nggak cukup 1-2 hari, tapi bisa sampai 1 bulan untuk saling mengunjungi dan bersilaturahmi ke rumah sanak saudara dan nggak lupa juga membawa tentengan. Meskipun nggak wajib, tapi ini sudah seperti tradisi yang turun menurun.

Ribet? Pasti ada, tapi kalau nggak dilanjutkan tradisi ini tuch jadinya jangan harap sesama sudara akan akrab, mungkin kenal juga belum tentu. Jadi, saya sendiri sangat menghargai dan masih mewarisi kebiasaan saling berkunjung ke rumah sanak saudara saat Lebaran. Begitu juga dengan tradisi menikah. Kita tahu banged kalau Indonesia itu kaya akan suku, budaya dan adat istiadat. Keberagaman budaya ini membuat Indonesia semakin indah dan menarik.

Event Wedding Batak Exhibition (WBE) 2024,
 7-8 September 2024 di SMESCO Convention Hall, Jakarta. 

Apalagi setiap suku memiliki adat masing-masing dalam menyelenggarakan pernikahan. Salah satu adat pernikahan yang terkenal memiliki prosesi panjang dan butuh banyak biaya adalah pernikahan orang Batak. Meskipun saya pribadi belum pernah hadir secara langsung ke acara pernikahan orang Batak, tapi Sabtu, 7 September 2024 bertempat di SMESCO, Convention Hall Jakarta, saya menghadiri Event "Wedding Batak Exhibition (WBE) 2024" yang berlangsung dari tanggal 7-8 September 2024.

Ini merupakan event pameran Pernikahan Batak pertama yang ada di Jakarta lho!


Wedding Batak Exhibition (WBE) 2024, Pameran Pernikahan Batak Pertama di Jakarta

Paham banged siy yang namanya mempersiapkan acara pernikahan itu nggak gampang, nah, di event Wedding Batak Exhibition 2024 ini bukan hanya sekadar pameran untuk pernikahan adat Batak saja, tetapi juga perayaan cinta dan kekayaan budaya. Acara ini membuka pintu bagi semua orang untuk merasakan keindahan tradisi Batak dan mengapresiasi warisan budaya Indonesia yang luar biasa pastinya.



Event ini digadang-gadang oleh Helaparumaen dan Chathaulos yang merupakan dua organisasi yang berdedikasi untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Batak. Keduanya berkomitmen untuk menyediakan platform bagi masyarakat Batak dan masyarakat luas untuk belajar, menghargai, dan merayakan budaya dan tradisi Batak.

Sorotan utama dari event ini adalah Busana adat Batak, dari desainer lokal yang memamerkan karya-karya terbaik mereka. Namun, acara ini juga menjadi panggung bagi para pelaku industri, tempat berkumpulnya para vendor pernikahan terkemuka yang ada di Indonesia. 

Acaranya cukup besar, sehingga kita bisa melihat begitu banyak stand-stand yang ikut meramaikan. Mulai dari stand pakaian adat Batak, stand dekorasi, stand catering untuk test food, stand kecantikan, stand dokumentasi, stand MUA yang pas banged untuk ajang konsultasi bagi para pasangan pengantin yang akan menikah dengan adat Batak.





Kita bisa melihat Kreativitas anak-anak Bangsa Indonesia dalam memamerkan produk, bakat di dalam dunia fashion, musik, dan tarian Tradisional Batak di event ini, dan disini kita juga diperkenalkan dengan 5 Budaya Batak Utama, yaitu : Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, dan Batak Mandailing. Adanya acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan tradisi pernikahan Batak yang unik dan beragam.

Well, saya pribadi excited banged hadir ke event ini. Soalnya banyak insight baru yang saya dapatkan tentang budaya Batak, dan kegiatan menarik lainnya, seperti fashion show, pameran budaya, konser musik, kompetisi make up artis (MUA) dan talk show. 

Semua kegiatan ini memang dirancang untuk menunjukan talenta-talenta muda dengan memberikan panggung kepada mereka agar lebih bersinar. 

Melalui Exhibition ini juga semakin menegaskan bahwa budaya Batak dengan segala tradisi, adat, dan nilai-nilainya berkontribusi signifikan dalam memperkaya keragaman Budaya dan juga mempertahankan identitas Bangsa Indonesia melalui budaya Batak.

Acara semakin menarik dengan adanya Talk show tentang Harta, Tahta, dan Wanita Batak bersama Ina Rachman.

Talk Show Bersama Ina Rachman tentang Harta, Tahta, dan Wanita di Budaya Batak

Kalau berbicara mengenai suatu tradisi atau kebiasaan yang ada dari salah satu daerah di Indonesia, entah kenapa saya suka sekali. Jadi, meskipun kita tidak mengunjungi daerah itu langsung tapi sedikit banyak kita tahu cerita dan peraturan yang ada di daerah mereka.

Kita jadi bisa menyaksikan dan merasakan langsung tradisi Batak dalam berbagai bentuk di event Wedding Batak Exhibition 2024 ini. 

Talk show bersama seorang praktisi hukum Ina Herawati Rachman S.H.,M.Hum. S

Hadir di hari pertama, saya bisa melihat tarian tradisional Batak dan pembukaan acara secara resmi yang salah satunya diwakilkan oleh Martha Simanjuntak, SE.MM yang ditandai dengan pemukulan gondang (alat musik tradisional Batak).

Setelah kegiatan utama dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan acara Talk show bersama seorang praktisi hukum Ina Herawati Rachman S.H.,M.Hum. Selain selain seorang praktisi hukum, beliau juga seorang pemimpin bisnis berpengalaman kurang lebih selama 20 tahun bekerja dalam bisnis penjualan langsung, dan pendiri Maestro Law Office yang merupakan salah satu firma hukum terkemuka.

Budaya Batak memang masih menganut hukum Patriarki, dimana menempatkan laki - laki sebagai penerus marga (garis keturunan), memberikan penghargaan lebih kepada laki - laki. Budaya patriarki yang dominan ini, dalam masyarakat atau kelompok sosial di Indonesia kerap menimbulkan tantangan, khususnya bagi kaum perempuan.

Begitulah budaya Batak, dimana dalam pembagian aspek warisan, maka lelaki akan lebih diutamakan, sedangkan perempuan menerima harta warisan karena sebagai sebuah bentuk kasih sayang orangtua kepada anaknya. Nantinya, setelah menikah maka pengantin perempuan akan mengikuti marga dari suaminya. Jadi, ya dari sini kita tahu kenapa harta warisan lebih diutamakan ke anak laki-laki.

Begitu juga dalam hal pernikahan, duch kalau liat prosesnya dari salah satu artis yang memiliki keturunan Batak, itu qo kayaknya ribet banged yaa! Harus lewati beberapa rangkaian tahapan yang sarat dengan simbolis dan makna, belum lagi biaya yang harus dikeluarkan juga nggak sedikit. 

Tapi karena pernikahan itu bukan hanya menyatukan dua insan tapi juga menyatukan dua keluarga besar, maka masih banyak pengantin Batak yang melaksanakan pernikahan mereka dengan khidmat dan sesuai adat istiadat Budaya Batak.

Sebenarnya bukan cuma Batak, tapi semua Budaya jika pernikahannya ingin menggunakan adat atau tidak adalah sebuah pilihan, bukan suatu keharusan tapi sesuai kemampuan dan keluarga besar.. Kadang emang suka maksa juga siyy.. 

Tapi inilah Indonesia tercinta yang memiliki kekayaan adat istiadat. Tetapi apapun budayanya, bagaimanapun adat istiadatnya, hukum tetap menjadi Panglima di Indonesia.

Tidak ada komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat