Kanker Serviks, Musuh Utama Wanita dan Satu-Satunya Kanker yang Bisa Dicegah

Eliminasi Kanker Leher Rahim, Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker.

Dalam menangani masalah ini pemerintah sangat serius, mengingat kanker leher rahim menempati peringkat kedua terbanyak pada wanita Indonesia. Sebanyak 36.000 kasus dan 20.000 kematian pada tahun 2022. Kanker leher rahim sering disebut sebagai musuh "utama wanita", Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc menjelaskan jawabannya sederhana, ada nggak yang mau berteman dengan kanker serviks? Karena nggak ada yang mau berteman otomatis kanker serviks musuh dari wanita Indonesia.

Selasa, 13 Agustus 2024,
Kampanye Edukasi Kesehatan Tenang Untuk Menang di Ballroom Djakarta Theater Sarinah Thamrin, Jakarta 

Banyak yang menganggap kalau penyakit kanker serviks ini adalah penyakit perempuan, ini merupakan paradigma yang kurang tepat. Memang betul serviks itu yang punya cuma perempuan , laki-laki tidak punya. 

Dibutuhkan dukungan dan peran dari berbagai pihak untuk melaksanakan harmonisasi agar bisa mencapai eliminasi kanker Serviks secara merata. Sebagai wujud komitmen bersama untuk mendukung rancangan aksi nasional eliminasi kanker leher rahim di Indonesia, MSD Indonesia bersama Kementrian Kesehatan dan Biofarma menghadirkan Kampanye Edukasi Kesehatan "Tenang Untuk Menang" pada 13 Agustus 2024 di The Ballroom Djakarta Theater Sarinah Thamrin, Jakarta.

Apa siy Penyebab Utama dari Kanker Serviks?

Penyebab utama dari penyakit ini adalah virus, dan virus itu tidak memandang jenis kelamin. Sehingga baik itu perempuan maupun laki-laki bisa terkena virus, yaitu virus HPV atau Human Papilloma Virus. Namanya virus kita pasti mencari cara untuk membunuh virus tersebut.

Secara spesifik virus HPV bisa terkena kepada laki-laki, dan gejalanya bukan serviks, melainkan bisa kena kanker di ujung kemaluan laki-laki, tapi juga bisa menyasar ke organ lain, seperti kanker daerah anus, menyerang di daerah tenggorokan dan ini sering terkena bagi mereka yang sering melakukan oral seks.

Kalau kanker lain kita nggak bisa mencegahnya, tetapi kanker serviks satu-satunya kanker yang bisa dicegah, bagaimana cara pencegahannya?

Apa Gejala Wanita Terkena Kanker Serviks?

Sebagian besar kanker serviks baru ketahuan di tahap yang cukup parah, dalam hal ini biasanya sudah menimbulkan gejala, apa saja gejalanya? Biasanya pada saat berhubungan suami-istri mulai berdarah-darah, saat berjalan, saat banyak bergerak tiba-tiba keputihan dalam jumlah yang banyak, dan keputihannya mulai berbau busuk, nyeri saat buang air.

Semua itu adalah gejala-gejala yang muncul di stadium akhir, stadium yang sudah tidak bisa diobati dengan tindakan operasi dan harus menuju ke arah kemoterapi dan radiasi. Hal inilah yang sangat disayangkan karena tidak terdeteksi di stadium-stadium awal. 

Kebanyakan mereka yang menderita kanker serviks tidak mengetahui kapan terkena nya, saat mulai bergejala biasanya sudah terlambat, lalu bagaimana kita mengobatinya? 

Kanker Serviks Satu-satunya Kanker yang Bisa Dicegah, Bagaimana Caranya?

Caranya dengan Vaksinasi, sebelum terkena kanker serviks kita sudah berikan obatnya terlebih dahulu, kita kasih vaksin-nya terlebih dahulu. Sejauh ini penelitian vaksin kanker serviks, efektivitasnya mendekati 100%, bagi mereka yang sudah di vaksin akan terproteksi dengan sangat baik. 

Cara Pencegahan Kanker Serviks bisa dilakukan dengan Vaksinasi 

Setiap 2 jam satu perempuan meninggal akibat kanker serviks dan tagline ini 10 atau 20 tahun mendatang bisa berubah jadi lebih banyak lagi, jika kita gagal untuk memvaksinasi anak-anak dan cucu kita. 

Indonesia termasuk yang memiliki jumlah penderita kanker serviks terbanyak di Asia Tenggara. Oleh karena itu kita punya kesempatan untuk melakukan pencegahan terhadap kanker serviks. Dimana pencegahan yang paling utama adalah jangan kena virusnya, atau jika terkena virus kita memiliki kekebalan yang cukup untuk menghabiskan atau membunuh virus-virusnya yaitu dengan melakukan vaksinasi. 

Tapi vaksinasi ajah kadang nggak cukup lho, kita juga harus mengedukasi untuk melakukan screening, yang paling simple bisa melakukan pavsmir dan tes IVA di puskesmas. Agar bisa menemukan virusnya di stadium dini.

Harapannya jika perempuan yang sudah aktif melakukan seksual harus melakukan pencegahan sekunder melalui screening dan harus sudah di vaksin. WHO menginginkan semua divaksin untuk perempuan, tak terkecuali laki-laki. Karena laki-laki juga bisa menjadi sumber penularan dan terkena infeksi HPV. Jangan sampai menyesal jika kita tidak melakukan vaksinasi.

Cara Penularan Kanker Serviks Bukan Sekedar Kontak Seksual Saja.

Tau nggak, sebagian besar kanker serviks ditularkan melalui kontak seksual, tapi juga bisa ditularkan melalui kontak-kontak lain yang sifatnya non seksual. Kontak seksual disini kontak antara genital-genital atau kontak kelamin. Selain itu bisa juga kontak antara genital dengan anus atau bisa juga dari oral seks.

Tapi jangan salah loh kontak erat kulit yang lama, kontak kulit yang sering bergesekan antara yang satu dengan yang lainnya juga bisa menjadi media transmisi untuk kanker serviks.

Begini Cara Penularan Kanker Serviks 

Kapan seseorang mulai terkena virus HPV? Nyatanya di usia muda, karena setiap orangtua tidak mengetahui kapan aktivitas seksual anak-anak mereka dilakukan. Infeksinya di awal dan terkenannya dibelakang, saat memasuki usia 30/40 tahun. Nah, ini lah alasan mengapa dari usia sedini mungkin sudah mulai di vaksinasi.

Jika kontak seksual dilakukan di usia yang sangat minim maka akan lebih mudah virus menempel dan berkembang biak di serviks bagi kaum perempuan. Sedangkan pada laki-laki faktor resiko salah satunya disebabkan oleh rokok, apalagi Indonesia termasuk salah satu negara dengan angka perokok yang tertinggi di Asia Tenggara. Banyak memiliki pasangan seks atau multi seks partner, tidak disunat. 

Ternyata, banyak juga ya penyebabnya, jadi kampanya seperti ini memang harus disebarkan dan continue dan pastinya perlu dukungan dari berbagai lintas.

Bagaimana Kita Bisa Bebas Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim?

Ingat ya, virus ini bukan hanya terkena pada wanita saja, tapi juga terkena pada pria. Kita perlu melindungi remaja kita dengan memberikan vaksinasi HPV dari bahaya kanker serviks ini. Hal ini sudah direkomendasikan oleh WHO dan vaksin tersebut lebih efektif diberikan pada usia dini, 9-24 tahun. Diharapkan pada waktu anak-anak belum melakukan hubungan seksual.

Di Amerika Serikat sudah memberikan vaksinasi HPV dan menunjukan hasil yang baik, mereka sudah melakukan vaksinasi sejak tahun 2006 secara global dan berkurang hingga 88%. Bersyukur saat ini vaksinasi HPV di Indonesia sudah masuk program dan diberikan secara gratis, karena memang lebih baik mencegah daripada mengobati. Karena jika sudah terkena membutuhkan biaya yang cukup besar dan belum tentu bisa disembuhkan. 

vaksinasi baiknya diberikan kepada anak perempuan saat kelas 5 SD/MI/sederajat atau pada anak usia 11 tahun untuk dosis perdana

Lantas, sebaiknya kapan vaksinasi HPV diberikan? Baiknya vaksinasi diberikan kepada anak perempuan saat kelas 5 SD/MI/sederajat atau pada anak usia 11 tahun untuk dosis perdana. Meskipun sudah di vaksin HPV, respon antibodi yang ditimbulkan masih rendah sekitar 50%. Oleh karena itu perlu dosis kedua pemberian vaksinasi HPV pada kelas 6 agar perlindungan jadi lebih baik dan maksimal.

Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan melalui vaksinasi, karena komponen yang ada di dalamnya berasal dari virus like partikel, jadi bukan virus yang hidup tapi di ambil dari cangkangnya kemudian dibuat menyerupai virusnya sehingga dibentuk kemudian disuntikkan ke dalam tubuh, dan tubuh akan membuat antibodi terhadap kuman HPV ini.

Berapa Lama Vaksin HPV Bekerja? Untuk vaksinasi meskipun diberikan sekarang, maka vaksin bisa bekerja dan melindungi untuk 30 tahun ke depan, melindungi untuk jangka panjang.

Apakah Vaksin HPV ini Aman?

Sebagian besar ketakutan para orang tua adalah tentang kemanan jika melakukan vaksinasi, khawatir akan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena Vaksinasi HPV menjadi program pemerintah dalam rangka Wanita Indonesia bebas merdeka dari Kanker Leher Rahim. 

Vaksinasi HPV juga sudah mendapatkan izin dari BPOM dan jangan khawatir semua layanan yang diberikan akan diikuti dan diawasi oleh para ahli. Jadi kalau ada keraguan dan kejadian, jangan ragu untuk melaporkannya. 

Selain itu juga sudah ada penelitian, dimana vaksinasi HPV yang diberikan bersama-sama dengan vaksin lainnya juga aman. Jadi, banyak hal dan miss informasi tentang vaksin yang tidak berdasar dan tidak benar. Padahal sudah dinyatakan WHO kalau vaksin HPV aman dan tidak menyebabkan efek samping/simpang yang berat bahkan tidak menyebabkan kemandulan juga.

Lantas bagaimana jika sudah dilakukan vaksinasi di kelas 5 dan 6 harus diberikan kembali saat dewasa? Hal ini tidak perlu dilakukan vaksinasi ulang, kecuali jika ada literatur terbaru.

Buat teman-teman yang sudah dewasa belum pernah divaksin HPV, bagaimana cara pencegahannya? Proteksi terbaik untuk diri sendiri yang pertama adalah setia pada pasangan, dan deteksi dini. 


Well, jangan berpikir jika kondisi anak-anak kita saat ini sehat-sehat saja, tapi kita harus berpikir ke depan dimana 10, 20, hingga 30 tahun lagi anak-anak kita bebas merdeka dari kanker serviks.

Harapannya melalui kampanye ini semakin banyak masyarakat, semakin banyak orangtua yang sadar dan mau untuk memberikan vaksinasi HPV kepada anak-anaknya. Karena perempuan adalah tiang negara, jadi Perempuan Indonesia harus Bebas Merdeka dari Kanker Lahir Leher.


Tidak ada komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat