Ketika teman bercerita mengenai awal menggunakan hijab, tak sedikit ejekan dan pertanyaan yang dilontarkan kepada dirinya. Orang-orang yang ada di lingkungan sekitarnya juga tidak mendukungnya, bahkan mereka meragukan niat baik teman saya ini. Bersyukur niat teman saya untuk menutup aurat sudah bulat dan mendapatkan dukungan dari suami tercinta.
Proses saya sendiri dalam menggunakan hijab tidak serumit apa yang dialami salah satu teman saya ini. Lahir dan besar di lingkungan yang mayoritas muslim dan banyak menggunakan hijab, sehingga membuat saya terbiasa untuk menggunakan hijab.
Pada awalnya saya menggunakan hijab karena, sejak di bangku sekolah dasar sudah diwajibkan menggunakan hijab. Hingga tumbuh dewasa, membuat saya terbiasa dan nyaman memakainya. Meskipun tak jarang dalam lubuk hati masih suka ragu untuk memakainya, belum siap lahir dan batin.
Sehingga tak jarang dalam pikiran, muncul pertanyaan-pertanyaan, gimana nanti kalau pakai hijab saya di cap cewe alim? Khawatir kalau menggunakan hijab akan membatasi pergaulan saya? Apakah diri ini sudah pantas menggunakan hijab?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang sering muncul di benak saya. Sehingga saya masih ragu dan menggunakan hijab saat di sekolah saja. Hingga ucapan Ibu yang saya ingat saat itu, beliau mengatakan "jangan sampai ibu terhalang untuk masuk surga, karena tidak mengajarkan kepada anaknya untuk menutup aurat". Perkataan ibu ini bagaikan sebuah tamparan bagi saya dan semakin menyadarkan bahwa menutup aurat salah satu bagian dari cara berpakaian wanita yang sesuai dengan ajaran islam.
Apalagi saat ini hijab seolah telah menjadi tren fashion di kalangan kaum hawa. Mulai dari kalangan anak, remaja, hingga orang dewasa. Hingga para artis saat ini juga sudah banyak yang hijrah dan sering tampil di televisi dalam kehidupannya dengan menggunakan hijab.
Dunia fashion muslim sampai sekarang ini terus berinovasi dan berkembang pesat. Salah satunya prinsip yang dipegang oleh SHAFIRA yang terus konsisten dalam perjalananya sebagai brand busana muslim.
30 Tahun SHAFIRA Berkarya di Dunia Fashion Muslim
Di tengah maraknya produk brand muslim ditambah munculnya para desainer muslim muda yang berbakat tak membuat Shafira menyerah, justru hal tersebut membuat mereka semakin inovatif dan kompetitif.
Label yang didirikan sejak tahun 1989 oleh Ibu Feny Mustafa selaku founder dan owner shafira Corporation, yang artinya Shafira sudah berkarya selama 30 tahun. Sebagai sebuah brand busana muslim, Shafira bukan hanya lebih dari sekedar bisnis, kala itu dalam usaha mengembangkan bisnisnya yang awalnya sekedar mimpi sederhana yaitu membuat karya dari muslimah untuk muslimah Indonesia agar tampil tertutup namun tetap cantik, indah dan anggun.
Mengingat perjalanan Shafira selama tiga dekade, pastinya telah mengalami berbagai macam tantangan dalam menyajikan berbagai koleksi mereka. Meskipun banyak pesaing di dunia fashion muslim saat ini, Ibu Feny mengatakan terus menjaga eksistensi Shafira dengan meluncurkan karya-karya terbaik mereka.
Meski usia Ibu Feny sudah tak muda lagi, tapi bagi beliau Shafira tak pernah menjadi tua, karena bergerak di bidang fashion jadi harus selalu ada sesuatu yang kekinian mengikuti perkembangan dunia fashion, ungkap Ibu Feny di acara Press Conference SHAFIRA on IFW 2019 di CGV Pacific Place, Jakarta Selatan, pada Selasa 5 Maret 2019.
Menginjak usia mereka yang semakin matang, Shafira yang merupakan rumah mode asal Bandung ini semakin mendunia. Hal ini terbukti dengan adanya konsep World Wanderer sebagai gambaran eksitensi Shafira menjelajahi dunia, khususnya di industri fashion muslim.
Tema World Wanderer ini dipilih dalam rangka perayaan ulang tahun Shafira yang ke 30 tahun di dunia fashion dalam negeri. Pemilihan tema ini juga sebagai bentuk keseriusan Shafira mendorong Indonesia sebagai kiblat fashion Muslim dunia.
Shafira telah berpartisipasi dalam berbagai event fashion berskala nasional hingga event fashion internasional seperti New York Couture Fashion Week. Shafira juga telah melanglang buana menampilkan keindahan karya mereka melalui industri fashion muslim di mata dunia. Mulai dari Spanyol, Dubai, hingga kota New York pernah menjadi bagian dari inspirasi Shafira dalam koleksi utamanya yang ditampilkan di berbagai ajang fashion bergensi di dunia.
SHAFIRA Adopsi Karya Fashion Mereka dari Indahnya Masjid di 5 Benua di IFW 2019
Pada tahun 2019 ini Shafira mengangkat tema World Wanderer yang berasal dari 5 masjid di dunia, mulai dari Asia ada Masjid Baiturrahman di Aceh, Masjid Bibi Khanym di Uzbekistan, lalu di Eropa Masjid di Islamic Center (Jerman), dan Moscow Grand Mosque (Rusia), selanjutnya ada Afrika yakni Masjid Hassan II di Maroko dan Amerika.
Shafira mengadopsi karya fashion mereka yang dipersembahkan bagi seluruh pengguna busana muslim, jadi hal ini dapat mendefinisikan World Wanderer yang tak hanya dilabelkan kepada Shafira namun juga pada seluruh pemakai busana karya mereka.
Tak hanya mengambil keindahan arsitektur dari 5 masjid yang ada di lima benua tersebut saja yang menjadi inspirasi bagi Shafira tetapi juga menggali inspirasi dari kebudayaan lokal setempat, ujar dari Shetyawan selaku Head of Designer Shafira.
Nantinya sebagai bentuk terima kasih Shafira kepada para pelanggannya, segala persiapan telah mereka lakukan menjelang Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 yang akan diadakan pada tanggal 29 Maret mendatang. Demi IFW 2019 ini Shafira rela melakukan perjalanan panjang demi menyiapkan rancangan fenomenal yang terinspirasi dari 5 Masjid di 5 Benua.
Koleksi fashion yang akan dipertunjukan di IFW 2019 akan menampilkan 74 koleksi fashion item yang berkarakter, yang memiliki unsur glamor dan modern. Koleksi busana mereka juga akan dilengkapi dengan taburan swarovski agar kesan glamor dan mewah tetap terpancarkan.
Masjid saja bisa jadi insprasi fashion, apa lagi hal lainnya ya? Inovasinya benar-benar tergali.
BalasHapusKoleksi 30th Shafira Journey ini bagus-bagus banget ya kak. Aku jadi ingin punya salah satu koleksinya deh.
BalasHapusjadi dapet insight baru soal fashion ya teh, ternyata gak cuma bagus tapi juga memiliki makna.
BalasHapus